Pertanian Berkelanjutan

               

Awal zaman pra sejarah  pertanian telah berkembang walaupun belum sampai saat ini, dulu alat pertanian menggunakan berbagai macam batu yang masih kasar dengan berkembanya cara berfikir seseorang maka batu yang masih kasar mulai dihaluskan untuk mempermudah pekerjan pertanian. Batu yang dihaluskan berwujud kapak, seperti kapak persegi , kapak bahu dan kapak lonjong.

Pertanian yang digunakan mulai berkembang walaupaun masih sederhana, misalnya pengolahan lahan yang masih menggunakan alat-alat sederhana seperti membajak sawah menggunakan kerbau dan mencangkul. Cangkul sendiri lahir dari zaman besi. Penggunaan alat tradisiaonal seperti ini tidak terlalu merusak ekosistem sawah atau tanah , namun cara kerja mengguanakan alat ini kurang efektif dikarenakan membutuhkan waktu yang lama dalam pengolahannya.

Dewasa ini kemajuan teknologi begitu pesat, penggunaan alat teknologi pertanian memudahkan manusia dalam melakukan suatu pekerjaan. Prinsip pertanian di zaman modern ini mengutamakan sistem pertanian berkelanjutan. Pertanian berkelanjutan melakukan pengoalahan pertanian dengan diversitas atau keanekaragaman hayati tanaman. Diversifikasi dilakukan untuk mengurangi peningkatan harhga pupuk, penggunaan pestisida dan penggunaan produksi.

Tujuan pertanian berkelanjutan adalah tercapainya ketahanan pangan suatu  negara. Indonesia telah mampu melakukan swasembada pangan namun belum dapat melakukan ketahanan pangan. Yang artinya Indosia mampu melakukan swasembada pangan namun di Indonesia sendiri masih banyak rakyat yang kekuragan pangan.

 Untuk meningkatkan pertanian berkelanjutan perlu dilakukan sebuah usaha untuk melakukan ketahanan pangan  suatu negara.